Jumat, 21 September 2012

Jurnal kesehatan


Pembahasan

TELENURSING SEBAGAI SUATU SOLUSI PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASYARAKAT DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI

            a. Hasil Pembahasan Jurnal
Tanggung jawab dan tanggung gugat dalam dunia keperawatan sangatlah penting, karena di dalam dunia keperawatan, tidak hanya merawat pasien atau klien dengan cara bertatap langsung dengan pasien, namun dengan kemajuan tehnologi, informasi dan komunikasi muncullah telenursing, yang digunakan sebagai salah satu starategi untuk memberikan asuhan keperawatan kepada masyarakat di saat zaman modern seperti saat ini, namun jika terjadi ksalahan ataupun pemalsuan cara maupun tehnik keperawatan, hal ini dapat merugikan perawat, image seorang perawat terhadap klien menjadi tidak baik, namun hal tersebut dapat digugat oleh perawat.



            b. Klasifikasi Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat

Ø  Tanggung Jawab (Respontability)
Tanggung jawab adalah suatu proses dimana pemberian asuhan layanan kesehatan yang didasarkan pada tindakan seseorang perawat terhadap asuhan keperawatan dimasyarakat yang sesuai dalam situasi tanpa terkecuali.
Bentuk tanggung jawab dalam memberikan asuhan pada masyarakat di zaman era globalisasi adalah sebagai berikut:
·        Menjadikan masyarakat untuk membangun masyarakat yang memandang  teknologi itu penting.
·        Penyediaan sumberdaya manusia yang komplit, sesuai kebutuhan.

Ø  Resiko Tanggung Jawab

Bila tanggung jawab tidak dilakukan sesuai dengan tugas sebagai pemberian asuhan maka akan berdampak buruk pada pasien atau klien, klien atau pasien akan merasakn kerugian dari asuhan yang diberikan tersebut .Seorang pasien yang sedang menjalani puasa, mengalami maag untuk menangani kejadian tersebut seorang pasien melakukan telenursing,dan perawat harus melayani pasien.

Ø  Tanggung Gugat
            Tanggung gugat adalah seorang perawat memberikan asuhan layanan kesehatan sebagaimana mestinya, apabila terjadi kesalahan dalam memberikan pelayanan yang tidak di sengaja kepada klien ataupun pasien perawat dapat memberikan pernyataan atau penjelasan yang sejujurnya kepada klien. Contohnya: perawat memberikan resep kepada pasien,dan meminta persetujuan dari keluarga pasien dengan meminta tanda tangan pada catatan keperawatan, setelah pasien keluar dari rumah sakit, pasien menerima nota yang lebih besar dari pada pelayanan yang biasa, sehingga terjadi complain, disini perawat dapat membela diri dengan menunjukkan bukti bahwa pasien telah menerima pelayanan dari pembelian resep obat tersebut.

Ø  Resiko Tanggung Gugat
Apabila perawat tidak menulis bukti dalam buku catatan perawatan maka perawat teah melakukan kesalahan terhadap dirinya sendiri, apabila masalah ini di kaitkan dalam hukum, maka perawat dapat dituntut karena tidak dapat melakukan perlawanan.   


PENGARUH MUTU PELAYANAN
ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP
KEPUASAN KLIEN RAWAT INAP

a. Hasil Pembahasan Jurnal
            Tanggung jawab dan tanggung gugat dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan sangatlah penting karena perawat memiliki peranan sebagai pemberian asuhan terhadap klien baik dirumah sakit ataupun praktik klinik. Pasien sebagai penerima dari layanan
jasa rumah sakit sehingga perawat harus memberikan bantuan dan pertolongan kepada klien yang sedang sakit selama menjalani rawat inap.

b. Klasifikasi Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
           
Ø  Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesediaan seorang perawat dalam memberi asuhan terhadap klien yang di rawat di rumah sakit.

Bentuk asuhan keperawatan pada pasien rawat inap adalah :
·        Perawat mengasuh pasien misalnya dengan cara memandikan pasien setiap hari
·        Perawat memberikan obat sesuai prosedur pemberian obat
·        Perawat memberikan makanan, serta menyuapi pasien, agar pasien yang tidak ingin makan, memiliki nafsu makan, hal ini dapat membuat kondisi pasien menjadi lebih fit.

Ø  Resiko Tanggung Jawab
Resiko yang terjadi bila perawat tidak bertanggung jawab atas perawatan inap, pasien akan merasakan kejenuhan dan merasa dibeda-bedakan sebagai orang sakit atau pasien yang sakit, sehingga hal ini yang menyebabkan image rumah sakit menjadi kurang baik di mata masyarakat.


Ø  Tanggung Gugat

Tanggung gugat adalah kesediaan perawat membela diri akibat kesalah pahaman pasien yang dirawat inap.


Ø  Resiko Tanggung Gugat
Resiko yang terjadi apabila perawat melakukan kesalahan dalam merawat pasien, misalnya perawat telah memberikan obat tepat waktu dan telah mencatat dalam catatan asuh keperawatan namun tidak memberitahukan pada anggota keluarga hal ini yang menyebabkan perawat disalahkan, namun perawat dapat membela diri dengan memperlihatkan bukti bahwa telah memberikan pasien obat dengan menunjukkan hasil pencatatan dari catatan asuhan keperawatn tersebut.

Artikel Kesehatan


Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Miskin


Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua umat manusia tanpa membedakan status sosialnya. Jika seseorang sakit, dia tidak akan mampu melaksanakan berbagai tugas dan kewajibannya. Hal tersebut akan berdampak bagi kelangsungan hidupnya dan keluarganya. Oleh karena itu, semua orang berlomba-lomba menjaga kesehatan mereka. Tapi sayang sekali, penyakit sering tiba-tiba datang dalam kehidupan manusia. Bagi orang yang mampu, mereka dapat dengan mudah memperoleh perawatan atau pengobatan dengan biaya mereka sendiri. Tetapi, bagaimana dengan nasib warga miskin? Bagi mereka kesehatan adalah hal yang sangat mahal. Apabila mereka terkena penyakit, hal tersebut merupakan hal yang sangat menakutkan. Mereka akan sangat sulit untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit tersebut karena buruknya pelayanan kesehatan di negara kita terutama bagi golongan seperti mereka. Jaminan kesehatan bagi warga miskin di Negara kita ini sangat miris, bagaimana tidak di jaman seperti ini, banyaknya masyarakat kurang mampu mengeluh untuk mendapatkan hak perlindungan mereka. Mereka atau warga miskin selalu beranggapan bahwa hukum di Negara tidak adil. Kesehatan yang menjadi prioritas utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dilindungi lagi oleh pemerintah yang berwajib.
 Bagi warga miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan adalah hal yang sangat sulit. Mereka harus memenuhi berbagai macam syarat yang ditentukan oleh pihak  rumah sakit. Syarat-syarat tersebut menjadi alat untuk mempersulit pasien dari warga miskin untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pihak rumah sakit terlalu mementingkan syarat daripada pelayanan yang diberikan. Pasien kalangan kurang mampu seringkali mendapat perlakuan yang berbeda dari pihak rumah sakit. Mereka dijadikan pasien kelas dua. Pihak rumah sakit lebih mendahulukan pasien yang memiliki uang daripada pasien yang menggunakan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Walaupun mereka dalam keadaan sekarat, mereka harus rela menunggu setelah pasien yang mimiliki uang tersebut. Hal seperti ini sering kita jumpai dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit khususnya di Negara kita. Sehingga mereka beranggapan bahwa status mereka sangat di bedakan di Negara kita padahal hal tersebut tidak sepantasnya di lakukan oleh pihak instansi apapun, apalagi seperti pelayanan kesehatan seperti ini, karena kesehatan sangat penting untuk menciptakan suatu bangsa yang bebas dari suatu masalah baik di bidang apa pun kususnya kesehatan yang menjadi factor utama. Diskriminasi dalam hal pelayanan inilah yang membuat masyarakat kecewa dengan kinerja pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga miskin melalui Jamkesmas masih belum dapat terealisasi dengan baik. Banyak pasien pengguna Jamkesmas masih saja dipersulit dengan urusan administrasi. Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus dalam menangani masalah ini. Hal ini karena kesehatan merupakan hak dasar setiap warga negara. Negara wajib memberikan jaminan kesehatan kepada warganya, termasuk warga miskin. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin masih belum dapat dirasakan. Masyarakat golongan miskin seringkali tidak mendapatkan pelayanan yang layak. Mereka harus dihadapkan dengan berbagai syarat yang mempersulit. Ditambah lagi dengan sikap diskriminasi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di negara kita sampai saat ini masih di jadikan pembicaraan dikalangan masyarakat, mereka mengganggap pemerintah di Negara kita tidak memperhatikan masalah kesehatan khususnya.  Seiring jaman globaliasi seperti saat ini, banyak bermunculaan penyakit penyakit baru yang mewabah di kalangan masyarakat dengan hal tersebut banyak dari masyarakat kita yang terserang wabahnya, lain halnya dengan warga yang masih bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka , misalnya dengan makanan yang bergisi,tempat tinggal yang layak, bagaimana kehidupan masyarakat kita yang kurang mampu, itulah yang menjadi salah satu factor yang patut di bicarakan untuk mewujudkan kesehatan yang utuh di Negara kita . Timbulnya wabah penyakit seperti ini menyebabkan mereka enggan untuk melakukan pengobatan yang diakibatkan karena biaya perawatan rumah sakit yang begitu mahal. Sehingga usaha pemerintah mewujudkannya dengan memberikan bantuan dari pemerintah bagi warga Negara yang kurang mampu dalam bidang kesehatan seperti pelayanan Jamkesmas ataupun JKBM .
 Keadaan ini bukan membuat masyarakat menjadi lebih gampang menemukan atau menerima bantuan pengobatan , atau kesehatan yang layak, namun hal ini menyebabkan mereka menjadi semakin sulit, karena dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan layanan ini, pihak rumah sakit sangat kewalahan sehingga jarang dari mereka yang diperhatikan. Dalam hal ini, pemerintah perlu meninjau kembali kinerja rumah sakit khususnya dalam pelayanan terhadap warga kurang mampu. Agar kedepannya kita sebagai warga Negara dapat mempercayai kinerja pemerintahan khususnya dalam upaya membangun kesehatan seperti yang di ungkapkan oleh WHO dan Depkes RI bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat penting yang merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi kita semua, karena kesehatan adalah modal dasar bagi setiap orang untuk melakukan segala aktivitas dengan baik dan maksimal.
Selain itu bagi para tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Negara kita, sesungguhnya tidak memperhatikan status klien kita. Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam membangun citra perawat dan tenaga pelayanan kesehatan di masyarakat. Perawat atau petugas pelayanan kesehatan lainnya seharusya lebih memahami bahwa kebutuhan dan ekonomi yang berbeda-beda dalam diri klien. Kenyamanan yang tercipta akan membantu klien dalam proses penyembuhan, sehingga proses penyembuhan akan lebih cepat. Pemberian rasa nyaman yang diberikan perawat kepada klien dapat berupa sikap atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap peduli, sikap ramah, sikap sopan, tidak memandang status klien miskin ataupun kaya serta, tidak membedakan dari golongan nya, suku, agama, kepercayaan, sehingga sesorang klien tidak memandang bahwa perawat atau dunia kesehatan di Negara kita menganaktirikan golongan atau masyaraat yang kurang mampu.